Golden Gate Ventures Itu Apa

From Wikipedia, the free encyclopedia

Southeast Asian venture capital firm

Golden Gate Ventures is a Singaporean venture capital firm, founded in 2011 by Vinnie Lauria, Jeffrey Paine, and Paul Bragiel that invests in Southeast Asia.[1][2][3] The company is headquartered in Singapore, with offices in Jakarta, Hanoi, and Ho Chi Minh City.[4][5]

Golden Gate Ventures invests in early-stage tech startups.[6][7] Its investments range span social commerce, healthtech, entertainment, marketplaces, agritech, entertainment, and fintech.[5]

Golden Gate Ventures was accepted into the Singapore Government's Technology Incubation Scheme in 2013.[8]

In 2022, Golden Gate Ventures opened offices in Hanoi and Ho Chi Minh City, Vietnam.[2][9]

Golden Gate Ventures is an early-stage venture capital firm headquartered in Singapore with an on the ground presence in Jakarta, Indonesia. Since 2011, the firm has invested in over 35 companies across Southeast Asia. The firm invests in Startups in Southeast Asia that leverage technology and the internet to scale rapidly and disrupt existing industries ??? from e-commerce to payments, marketplaces to content portals, mobile apps to B2B, IoT to SaaS platforms. internet and mobile start-ups across e-commerce, fintech, mobile applications, and SaaS platforms.

With Golden Gate Venture???s diverse range of portfolio companies, and their active involvement in their development, this investment provides an excellent platform for the introduction of new technologies and solutions for Oman.

Industry: Investment Fund Headquarters: Singapore Year Invested: 2018 Visit Website: //goldengate.vc/

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Ketika Bank Melirik Modal Ventura

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan modal ventura Golden Gate Ventures yang berkedudukan di Singapura masih mencari start up untuk didanai.

Business Development Golden Gate Ventures Dea Surjadi menyatakan pihaknya tengah menargetkan mengumpulkan pendanaan ketiga sebesar US$ 100 juta.

"Pengumpulan pendanaan ini akan ditutup dua bulan lagi. Kami fokusnya pada teknologi finansial karena masih banyak yang bisa dibangun di ekosistem tekfin. Kita juga lagi melihat teknologi kesehatan, logistik, dan teknologi pertanian," kata Dea di sela-sela peluncuran Paper.id Senin (23/4).

Namun Dea belum bisa menyampaikan total pendanaan yang sudah dihimpun dan siapa saja sumber pendanaan atau limited partner (LP) yang sudah berhasil digandeng.

Sebagai catatan, pada pendanaan sebelumnya, Golden Gate Ventures berhasil mengandeng Naver dan Hanhua yang berasal dari Korea serta Temasek asal Singapura.

Pada 2018 ini lanjut Dea, Golden Gate Ventures akan memfokuskan pendanaan di series A. Namun tidak menutup kemungkinan memberikan pendanaan tahap awal (seed funding). Baru-baru ini Golden Gate Ventures menyuntikan pendanaan awal ke Paper.id.

"Ketika kita melihat bisnisnya bagus dan foudernya bagus kenapa tidak di back-up dari sekarang melalui seed funding dari pada harus menunggu dia besar," jelas Dea.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pendanaan lanjutan bagi portofolio yang memiliki kinerja bagus. Dalam setiap pendanaannya, Golden Gate Ventures selalu mempertimbangkan sosok dari founder start up baik dari latar belakang pendidikan maupun kemampuan manajemen.

Juga seberapa jauh produk yang ditawarkan oleh start up dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Biasanya Golden Gate Ventures akan melihat bagaimana kinerja start up tersebut setidaknya dalam kurung waktu tiga bulan.

Dea bilang Golden Gate Ventures mendanai start up di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Namun 50% pendanaan dari Golden Gate Ventures disuntikkan ke Indonesia. "Kita lebih mau investasi di Indonesia," ujar Dea.

Perusahaan modal ventura ini sudah ada di Indonesia sejak 2012. Adapun portofolio Golden Gate Ventures adalah Alodokter, Carousell, Codapay, Duitpintar.com, Gadjian, Indoproc, Jojonomic, Laku6, Orami, Printerous, Teman Jalan, 99.co, Paper.id, dan Ruma yang akhir tahun diakuisisi oleh GoJek.

Selain itu, Golden Gate Ventures ikut dalam pendanaan series B yang diberikan Perusahaan peer to peer (P2P) lending  Modalku dan Funding Societas , bagian dari Funding Asia Group, berhasil meraih pendanaan Seri B sebesar US$ 25 juta atau hampir Rp 350 miliar.

Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Ventures Korea. Ronde pendanaan juga diisi dengan partisipasi dari investor-imvestor terdahulu yaitu Sequoia India, Alpha JWC Ventures dari Indonesia serta Golden Gates Ventures. Selain itu, Line Ventures, Qualgro dan Mahanusa Capital turut berinvestasi di ronde ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Reporter: Maizal Walfajri Editor: Herlina Kartika Dewi